Simulasi Reator Batch dengan Octave/Matlab

 



Reaktor batch merupakan reactor yang digunakan dengan sekali tempuh, atau tidak ada input massa masuk atau keluar sampai akhir reaksi. Kecepatan proses biasanya di ukur dengan kecepatan konsumsi dari umpan.


Apabila kecepatan reaksi  -rA definisikan sebagai:


Maka pesamaan diffrensialnya menjadi:

Dengan:

k = 0,01

K =1.03

CA0 = 0,5 mol/L

Maka konsentrasi A setiap waktu dapat ditentukan dnegan menyelesaikan persamaan diffrensial tersebut.


Penyelesaian

Buat file run_batch1 pada teks editor.

 

function run_rbatch1

clc,clear

tspan=[0:1:10] %interval waktu dari 0 sampai 10 dengan increment 1

%eksekusi persamaan differensial

[t,Ca]=ode45(@rbatch,tspan,0.5);

[t,Ca] %untuk menampilkan t danCa dalam baris yang sama

plot(t,Ca(:,1),'-ob')

title('perubahan konsentrasi terhadap waktu')

xlabel('waktu(menit)')

ylabel('konsentrasi')

%-----------------------------------------------------------------------

function dcdt=rbatch(t,Ca)

%ntuk menghitung fungsi ruas kanan dari persamaan neraca massa reaktor batch

dcdt=-(0.1*Ca/(1.03+Ca));

dcdt=dcdt';

 

setelah itu simpan dan run file tersebut, maka akan didaptkan hasil seperti berikut.

ans =

         0    0.5000

    1.0000    0.4680

    2.0000    0.4375

    3.0000    0.4084

    4.0000    0.3807

    5.0000    0.3544

    6.0000    0.3295

    7.0000    0.3059

    8.0000    0.2837

    9.0000    0.2627

   10.0000    0.2430




Kasus kedua:

Missal harga k tergantung temperatur mengikuti persamaan arhenius :

Reaksi berlangsung eksotermis dnegan ∆H=432 KJ/mol pada reaksi berlangsung pada suhu 500 K, maka persamaan neraca massa dan energy pada reasi tersebut yaitu:

Dengan:

ρ = 1000 kg/m3

Cp = 4,3 KJ/Kg

 

Penyelesaian

Buat file run_rbatch2 di teks editor.

 

function run_batch2

clc,clear

[t,Y]=ode23(@rbatch_2,[0 50],[0.5 500])

[t Y]

plot(t,Y(:,1),'-+r')

title('konsentrasi dalam rekator')

xlabel('waktu (min)')

ylabel('Ca(mol/L)')

pause

plot(t,Y(:,2),'-ob')

title('suhu dalam reaktor')

xlabel('waktu (min)')

ylabel('T(L)')

%---------------------------------------------

function dcdt=rbatch_2(t,Y)

%menghitung fngsu ruas kana dari persamaan neraca massa reakor

Ca=Y(1);

T=Y(2);

dcdt(1)=-1E8*exp(-95000/(8.314*T))*Ca/(1.03+Ca);

dcdt(2)=1E8*exp(-95000/(8.314*T))*Ca/(1.03+Ca)*(432*1000)/(1000*4.3);

dcdt=dcdt'

 

jika sudah klik run, maka akan dihasilnya sebagai berikut:

 

ans =

          0     0.5000   500.0000

     0.0378     0.4999   500.0147

     0.0944     0.4996   500.0369

     0.1793     0.4993   500.0701

     0.3068     0.4988   500.1200

     0.4979     0.4981   500.1949

     0.7847     0.4969   500.3077

     1.2147     0.4952   500.4777

     1.8599     0.4927   500.7344

     2.8275     0.4888   501.1235

     4.2791     0.4829   501.7162

     6.4564     0.4739   502.6264

     9.7223     0.4598   504.0414

    14.6212     0.4375   506.2826

    19.6212     0.4131   508.7283

    24.6212     0.3871   511.3463

    29.6212     0.3592   514.1474

    34.6212     0.3294   517.1380

    39.6212     0.2978   520.3163

    44.6212     0.2644   523.6668

    49.6212     0.2297   527.1523

    50.0000     0.2271   527.4201






Posting Komentar

0 Komentar